Headline24jam.com – Kolaborasi internasional LIGO-Virgo-KAGRA mengumumkan penemuan dua peristiwa gelombang gravitasi yang memecahkan rekor. Terjadi pada Oktober dan November 2024, kedua peristiwa ini bisa menjadi langkah signifikan dalam memahami riak-riak ruang-waktu dan fenomena yang menciptakannya.
Penemuan Mencengangkan
Sejak deteksi pertama gelombang gravitasi satu dekade lalu, para ilmuwan telah mendeteksi ratusan gelombang yang dihasilkan dari tabrakan objek sangat padat, seperti bintang neutron dan lubang hitam. Penemuan terbaru ini bisa menandai perubahan paradigma dalam pemahaman kita tentang alam semesta.
Deteksi GW241011
Peristiwa GW241011 terjadi pada 11 Oktober 2024, ketika dua lubang hitam tumpang tindih. Lubang hitam yang lebih besar memiliki massa sekitar 17 kali massa Matahari, sementara yang lebih kecil sekitar tujuh kali. Momen menarik dari GW241011 adalah kecepatan putar lubang hitam yang lebih besar, yang berputar sekitar 75 persen dari kecepatan maksimum teoritis yang diperkirakan.
Keunikan GW241110
Peristiwa kedua, GW241110, melibatkan lubang hitam dengan massa yang kurang lebih sama, yaitu sekitar 16 kali dan 8 kali massa Matahari. Uniknya, arah putaran lubang hitam yang lebih besar berbeda dengan arah orbitnya—sebuah fenomena yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Hasil dari Peristiwa Rekor
Kedua peristiwa ini mengindikasikan bahwa lubang hitam yang lebih besar mungkin merupakan hasil dari penggabungan lubang hitam sebelumnya, menjadikannya sebagai lubang hitam generasi kedua. Ini memberikan wawasan lebih dalam tentang lingkungan di mana penggabungan ini berlangsung.
Stephen Fairhurst, profesor di Cardiff University dan juru bicara Kolaborasi Ilmiah LIGO, menyatakan, “GW241011 dan GW241110 adalah salah satu peristiwa paling inovatif dari ratusan yang telah diamati. Dengan adanya satu lubang hitam yang jauh lebih besar dan berputar cepat, ini memberikan bukti bahwa lubang hitam ini terbentuk dari penggabungan lubang hitam sebelumnya.”
Gianluca Gemme, juru bicara Kolaborasi Virgo, menambahkan, “Pengaturan putaran yang tidak biasa ini tidak hanya menantang pemahaman kita tentang pembentukan lubang hitam, tetapi juga memberi bukti kuat mengenai penggabungan hierarkis di lingkungan kosmik yang padat.”
Akurasi Tinggi dalam Pengukuran
Dalam sebuah wawancara, Profesor Vicky Kalogera dari Northwestern University mengungkapkan bahwa “Pengukuran yang kita lakukan saat ini adalah yang paling tepat yang pernah dicapai manusia dalam bidang sains dan teknik.” Kedua peristiwa ini juga memungkinkan tim penelitian untuk menguji teori fisika partikel dan relativitas umum.
Dalam konteks fisika partikel, peneliti menyelidiki dampak dari boson ultr ringan, partikel hipotetis yang dapat menjelaskan materi gelap. Merekam rentang massa yang besar berhasil mengecualikan banyak kemungkinan.
Pemahaman Relativitas Umum
Untuk relativitas umum, penelitian menemukan kesesuaian yang baik antara teori dan pengamatan. Hal ini membuka peluang untuk menemukan hal-hal di luar teori Einstein dengan mengamati lebih banyak peristiwa serupa.
Carl-Johan Haster, asisten profesor astrofisika di Universitas Nevada, Las Vegas, menjelaskan, “Penemuan ini menjadikan kita lebih sensitif terhadap kemungkinan fisika baru di luar teori Einstein.”
Hasil dari penelitian ini dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal Letters, menandai kemajuan penting dalam pemahaman kita tentang gelombang gravitasi dan alam semesta.