
Headline24jam.com – Penelitian terbaru dari University of Massachusetts Amherst menunjukkan bahwa vaksin berbasis nanopartikel berhasil mencegah tiga jenis kanker pada tikus, yaitu kanker pankreas, melanoma, dan kanker payudara triple-negatif, serta menghentikan penyebaran tumor akibat paparan sel kanker. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Cell Reports Medicine pada bulan ini.
Vaksin Kanker: Meninggalkan Fiksi Menuju Kenyataan
Dalam beberapa dekade terakhir, konsep vaksin kanker telah bergeser dari sekadar fantasi ilmiah menjadi kemungkinan nyata. Ini bukan hanya tentang vaksin HPV yang sudah terbukti efektif mencegah kanker serviks, tetapi juga tentang vaksin yang dapat melawan penyakit non-infeksi yang kompleks seperti kanker.
Penemuan yang Menjanjikan
Tim peneliti di bawah pimpinan Prabhani Atukorale mengembangkan vaksin nanopartikel yang telah terbukti mengecilkan dan menghilangkan tumor kanker pada tikus. Dalam uji coba terbaru, mereka menunjukkan bahwa vaksin ini efektif mencegah tiga jenis kanker yang berbeda. “Kami dapat mencegah pertumbuhan tumor dengan tingkat kelangsungan hidup yang luar biasa,” ujar Atukorale.
Komponen Kunci Vaksin
Setiap vaksin memerlukan dua komponen utama: adjuvan, yang berfungsi untuk membangkitkan sistem imun, dan antigen, yang menjadi target respons imun. Dalam penelitian ini, tim menggunakan antigen dari sel kanker yang sudah mati dan menggabungkannya dengan “super-adjuvan” yang dirancang untuk memicu berbagai respons imun.
Hasil Uji Coba
Setelah menguji vaksin pada antigen melanoma yang telah dikenal, peneliti mengekspos tikus kepada sel melanoma tiga minggu kemudian. Dari kelompok tersebut, 80% tikus yang divaksinasi tetap bebas tumor hingga akhir studi yang berlangsung 250 hari. Uji coba pada kanker lainnya menunjukkan persentase 88% untuk kanker pankreas, 75% untuk kanker payudara, dan 69% untuk melanoma.
Peran Penting Super-Adjuvan
Salah satu keunggulan dari vaksin ini adalah kemampuannya untuk menggunakan dua adjuvan sekaligus. “Aktivasi imun yang intens terjadi ketika sel imun bawaan menerima formulasi ini, sehingga dapat menghasilkan sel T yang membunuh tumor,” jelas Griffin Kane, penulis utama studi.
Mengatasi Masalah Metastasis
Temuan lainnya menunjukkan bahwa vaksin ini juga menjanjikan dalam menghentikan metastasis, yang merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker. Menurut Atukorale, dengan vaksin ini, “Kami mencapai memori imunologis yang sangat penting karena sistem imun menyebar ke seluruh tubuh.”
Langkah ke Depan
Tim peneliti berharap platform teknologi vaksin nanopartikel ini dapat dikembangkan lebih jauh untuk menciptakan vaksin pencegahan dan terapeutik untuk berbagai jenis kanker, dan sudah memulai langkah ini dengan mendirikan perusahaan startup bernama NanoVax Therapeutics.
“Satu-satunya tujuan kami adalah meningkatkan kualitas hidup pasien,” tambah Kane.
Dengan hasil yang menggembirakan ini, vaksin nanopartikel dapat menjadi harapan baru dalam pengobatan kanker yang lebih efektif di masa depan.