Headline24jam.com – Pada masa Renaissance, wanita di Eropa, khususnya di Venesia, terobsesi dengan standar kecantikan yang ekstrem, termasuk penggunaan makeup berbahaya bernama Venetian ceruse. Makeup ini, yang terdiri dari timbal putih, digunakan untuk menciptakan kulit yang sangat cerah, sesuai dengan estetika yang dipromosikan oleh penulis Italia Agnolo Firenzuola. Mereka rela merisikokan kesehatan demi sekadar mengikuti tren yang terjadi antara abad ke-14 hingga ke-17.
### Bahaya Venetian Ceruse
Venetian ceruse, yang dikenal juga sebagai “Spirits of Saturn,” sangat populer di kalangan elit. Makeup ini bertujuan memberikan penampilan “pucat dan tenang” yang dianggap mencerminkan status sosial. Namun, meskipun terlihat menggiurkan, efek sampingnya sangat berbahaya. Bahan utama dalam ceruse adalah cerussite, yang mengandung timbal—zat beracun yang dapat merusak sistem saraf manusia.
### Dampak Kesehatan dari Makeup Berbasis Timbal
Paparan timbal bahkan dalam jumlah kecil dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Penurunan IQ, gangguan kendali impuls, dan bahkan kekerasan adalah beberapa risiko yang dihadapi oleh pengguna. Salah satu dampaknya yang paling mencolok adalah kerontokan rambut yang dialami para wanita yang menggunakan makeup ini. “Kita mungkin melihat bahwa ‘garis rambut kelas atas’ sebenarnya adalah akibat paparan timbal,” kata Dr. Jonathan Peters, pakar toksikologi dari Universitas London.
### Ratu Elizabeth I dan Kontroversi Kecantikan
Salah satu tokoh terkenal yang diyakini terpengaruh oleh tren ini adalah Ratu Elizabeth I. Dalam potret “Ermine Portrait” yang dilukis pada tahun 1585 oleh William Segar, terlihat bahwa ia juga mengadopsi penampilan dengan kulit pucat dan dahi lebar, mungkin untuk menutupi bekas cacar yang dideritanya. Menurut analisis medis modern, Elizabeth mungkin mengalami kerusakan kesehatan akibat paparan Venetian ceruse, yang diduga menjadi faktor dalam penurunan kesehatannya.
### Kesadaran Akan Bahaya Makeup Beracun
Hingga kini, Venetian ceruse telah diketahui sebagai racun resmi 31 tahun setelah kematian Ratu Elizabeth. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat modern untuk berhati-hati terhadap tren kecantikan yang mungkin tidak memperhatikan keselamatan. “Fashion memang bisa datang dan pergi, tetapi dampak dari penggunaan bahan berbahaya mungkin bertahan seumur hidup,” tambah Dr. Peters.
Dengan meningkatnya buzz di media sosial mengenai kecantikan, mari kita ingat untuk tidak terjebak dalam tren berisiko yang dapat membahayakan kesehatan. Pastikan selalu merujuk pada sumber terpercaya dan rajin memeriksa keamanan produk yang digunakan.