
Headline24jam.com – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang dipimpin Meutya Hafid baru-baru ini mengambil langkah tegas dengan memblokir aplikasi Worldcoin dan World ID. Tindakan ini dilakukan karena ditemukan aktivitas mencurigakan yang dapat membahayakan data pribadi masyarakat, khususnya terkait biometrik iris mata.
Alasan Pemblokiran
Pada awal Mei, Komdigi memutuskan untuk menghapus akses terhadap kedua aplikasi tersebut. Salah satu faktor penting adalah perusahaan yang mengelola Worldcoin belum terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Indonesia. Pemblokiran juga mencakup aplikasi lain, seperti PayPal, Epic Games, dan Steam, sebagai respons terhadap pelanggaran regulasi dan konten negatif.
Dampak Aplikasi Berbahaya
Kementerian menyoroti risiko penyebaran malware yang dapat mencuri data melalui aplikasi tak resmi. Akibatnya, masyarakat semakin terpapar risiko keuangan yang signifikan. Komdigi menekankan perlunya pengawasan yang ketat terhadap aplikasi yang beredar di internet guna melindungi masyarakat dari potensi bahaya.
Kontroversi Roblox
Namun, Komdigi bersikap ambivalent terhadap Roblox, yang merupakan platform permainan online populer. Meskipun memiliki lebih dari 200 juta pengguna, kritikan terhadap keamanan dan keberadaan konten yang tidak sesuai umur mengemuka. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, bahkan melarang anak-anak di bawah umur untuk memainkan Roblox, menilai kontennya dapat menimbulkan kekerasan.
Tanggapan Komdigi
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Prasetyo Hadi, Menteri Sekretaris Negara, mengusulkan potensi pemblokiran untuk game yang terbukti berbahaya bagi perilaku generasi muda. Ini menunjukkan perhatian pemerintah terhadap dampak konten digital terhadap anak-anak.
Pertemuan dengan Perwakilan Roblox
Komdigi sebelumnya bertemu dengan perwakilan Roblox Asia Pasifik untuk membahas kekhawatiran ini, memberikan dua syarat untuk kelanjutan operasionalnya. Syarat tersebut termasuk pembukaan kantor perwakilan di Indonesia dan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan konten digital bagi anak.
Kesepakatan Perdagangan AS – Indonesia
Keputusan Meutya Hafid tidak untuk memblokir Roblox menimbulkan pertanyaan, terutama karena negara lain telah mengambil langkah tersebut. Banyak yang berspekulasi bahwa kesepakatan perdagangan dengan AS dapat mempengaruhi sikap Komdigi terhadap platform tersebut. Indonesia baru-baru ini menyetujui kebijakan bebas tarif untuk produk-produk digital dari AS.
Penutup
Kondisi ini menciptakan dilema antara perlindungan anak dan kepentingan perdagangan. Meskipun banyak pihak mendesak tindakan tegas, Komdigi memilih untuk memantau dan meninjau situasi dengan cermat sebelum mengambil langkah lanjut. Keputusan ini akan sangat berpengaruh terhadap masa depan konten digital di Indonesia, serta perannya dalam melindungi generasi muda.