Headline24jam.com – Direktur Utama PT Indosat Tbk (ISAT) Vikram Sinha baru-baru ini melakukan pembelian saham besar-besaran dengan total transaksi mencapai Rp 4,99 miliar pada 7 November 2025. Transaksi ini dilakukan di tengah periode volatilitas harga saham telekomunikasi dan mencakup lima pembelian berbeda yang meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikeluarkan oleh ISAT pada 14 November, seluruh pembelian terjadi dalam satu hari dengan rincian sebagai berikut:
- 140.800 saham di harga Rp 1.995
- 359.200 saham di harga Rp 2.000
- 699.300 saham di harga Rp 2.120
- 420.400 saham di harga Rp 2.130
- 750.500 saham di harga Rp 2.150
Corporate Secretary ISAT, Reski Damayanti, mengonfirmasi bahwa “Akumulasi yang dilakukan Vikram ini mencapai total nilai transaksi sekitar Rp 4,99 miliar.” Pembelian ini menunjukkan keyakinan yang kuat dari manajemen terhadap prospek masa depan ISAT.
Keyakinan Terhadap Prospek Perusahaan
Transaksi ini bukanlah yang pertama kalinya dilakukan oleh direksi ISAT. Sebelumnya, CEO Indosat juga melakukan pembelian lebih dari 1 juta lembar saham, menunjukkan adanya kepercayaan internal yang konsisten terhadap masa depan perusahaan. Setelah akumulasi saham, kepemilikan Vikram Sinha meningkat menjadi 11.170.700 saham atau setara 0,034% dari total saham yang beredar.
Meskipun harga saham ISAT tercatat turun 2,38% pada perdagangan 14 November, dengan penurunan 4,65% dalam lima hari terakhir, performa bulanan menunjukkan kenaikan 16,81%. Penurunan harga ini mencerminkan dinamika kompleks pasar telekomunikasi, di mana saham-saham seperti TLKM dan ISAT tetap diprediksi memberikan keuntungan oleh analis pasar.
Pola Pembelian Saham oleh Direksi
Vikram Sinha bukan satu-satunya yang menjalankan strategi akumulasi saham. Direktur ISAT lainnya, Irsyad Sahroni, juga melakukan pembelian saham sebanyak 1.047.500 lembar antara 31 Oktober hingga 3 November 2025. Pembelian tersebut dilakukan secara bertahap dengan harga yang meningkat, menunjukkan rencana yang terstruktur dalam investasi jangka panjang.
Menurut Irsyad, “Aksi beli ini dilakukan untuk tujuan investasi jangka panjang dengan status kepemilikan langsung.” Ini menandakan bahwa direksi ISAT sangat percaya pada potensi pertumbuhan perusahaan ke depan.
Tren dan Perkembangan Pasar Telekomunikasi
Dengan total transaksi yang hampir mencapai Rp 5 miliar dalam sehari, aksi Vikram Sinha menjadi salah satu yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Pasar telekomunikasi Indonesia sendiri sedang mengalami transformasi, dengan konsolidasi dan ekspansi layanan digital yang menjadi fokus utama.
Investor biasanya memantau aksi beli atau jual dari kalangan insider sebagai sinyal terhadap valuasi saham. Aksi beli besar-besaran ini sering dipandang sebagai indikasi bahwa saham tersebut undervalued, sekaligus mencerminkan optimisme terhadap pertumbuhan sektor ini.
Dalam kondisi pasar yang dinamis, kinerja kuartalan ISAT dan strategi perusahaan akan terus diwaspadai oleh analis maupun investor. Komitmen yang ditunjukkan oleh direksi melalui aksi beli ini diharapkan dapat mendukung performa bisnis yang positif dan melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan.