
Headline24jam.com – Honor bersiap meluncurkan smartphone "Buatan India" pertama pada November 2025. Perusahaan asal Tiongkok ini berkolaborasi dengan PSAV Global dan produsen elektronik lainnya untuk memindahkan proses produksi ke India.
Target Pasar yang Ambisius
CP Khandelwal, Co-founder dan CEO PSAV Global, mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan mencetak pangsa pasar 1% di tahun pertama produksi lokal, setara dengan pendapatan sekitar Rs 2.500 crore. “Target ini akan tercapai dalam tahun pertama operasi manufaktur, dari November 2025 hingga November 2026,” ungkap Khandelwal.
Pertumbuhan di Pasar Global
Honor dikenal sebagai salah satu merek smartphone dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Menurut laporan Counterpoint Research Q1 2025, brand ini mencatat pertumbuhan signifikan, terutama di pasar global di luar China, di mana Honor dan Motorola tampil kuat.
Persetujuan Model Smartphone
Setelah melewati berbagai tantangan awal, Honor telah mendapatkan persetujuan BIS untuk empat model smartphone. Merek ini baru-baru ini meluncurkan Honor X9c dan Honor X7c di India, serta bersiap memperkenalkan Honor V3 dan Magic 7 Pro.
Rencana Peluncuran Global
Dengan dimulainya produksi lokal, Honor berencana meluncurkan semua model baru di India bersamaan dengan peluncuran global. “Setelah produksi lokal kami dimulai, kami akan meluncurkan semua model global di India sesuai dengan jadwal internasional,” kata Khandelwal.
Penundaan Produksi
Awalnya, PSAV menargetkan tahun 2024 untuk mulai produksi, namun penundaan persetujuan pemerintah dan perubahan manajemen di Honor mendorong jadwal tersebut hingga 2025. Khandelwal meyakinkan bahwa perusahaan kini siap memulai produksi dan optimis akan pertumbuhan di pasar ponsel pintar India yang kompetitif.
Inisiatif Make in India
India belum memberlakukan kewajiban universal bagi vendor smartphone untuk membangun pabrik di negara tersebut. Namun, inisiatif "Make in India" yang diperkenalkan oleh PM Narendra Modi mendorong banyak perusahaan untuk mendirikan fasilitas produksi lokal.
Dominasi Manufaktur Lokal
Saat ini, India memproduksi sekitar 99,2% smartphone yang dijual di dalam negeri. Beberapa kota, seperti Noida dan Greater Noida, telah menjadi pusat manufaktur utama bagi merek-merek global. Kebijakan ini juga membantu merek lokal seperti Lava dan Micromax bersaing.
Perbandingan Kebijakan
Berbeda dengan India yang sukses menerapkan strategi ini, Indonesia masih berjuang dengan kebijakan TKDN 40%. Sejak 2017, kewajiban vendor smartphone di Indonesia terbatas pada pemenuhan kandungan lokal, yang hanya memerlukan kemitraan dengan perusahaan jasa perakitan.
Dengan demikian, Honor, yang kembali ke Indonesia pada Februari lalu, tidak harus membangun pabrik di sini, seperti yang mereka lakukan di India.