Headline24jam.com – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) meluncurkan program IDCamp 2025 yang gratis, memberikan dua kelas kecerdasan artifisial (AI) untuk memenuhi kebutuhan talenta AI Engineer di Indonesia. Kelas AI Engineer dan Generative AI Engineer tersebut bertujuan menciptakan insinyur AI profesional yang dapat mengembangkan solusi cerdas di berbagai sektor. Pendaftaran untuk program ini dibuka hingga 27 Desember 2025 melalui situs resmi https://idcamp.ioh.co.id.
Inisiatif ini merupakan respons terhadap perkembangan pesat kecerdasan artifisial di seluruh dunia yang menciptakan banyak peluang ekonomi. Namun, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait ketersediaan talenta di bidang ini. AI Engineer berperan krusial dalam mengembangkan sistem cerdas yang dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong inovasi, tetapi data menunjukkan bahwa jumlah engineer di Indonesia masih jauh dari ideal.
Menurut Vikram Sinha, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison, perusahaan berkomitmen untuk membekali 2 juta talenta digital dengan keahlian AI. “Digital talent adalah fondasi utama transformasi Indonesia di era global,” ujarnya dalam rilis resmi pada Jumat (10/10/2025). Data dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 86.000 engineer terdaftar, yang jauh di bawah kebutuhan yang ideal.
Kesenjangan Talenta AI di Indonesia
Kesenjangan yang signifikan ini, dengan rasio hanya 2.670 engineer per satu juta penduduk, menempatkan Indonesia di bawah Vietnam dan Korea Selatan. Idealnya, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital, setidaknya dibutuhkan lebih dari 10.000 engineer per satu juta penduduk setiap tahunnya. Ketiadaan cukup AI Engineer berpotensi membuat Indonesia menjadi pengguna teknologi daripada pencipta inovasi.
Indosat memandang penting untuk melakukan pelatihan di bidang AI untuk memperkuat ekosistem digital nasional. Dengan memberikan kelas baru dalam IDCamp, diharapkan toraga AI Engineer dapat terus tumbuh dan memenuhi tuntutan pasar.
Kurikulum Integratif dan Fleksibel
Program IDCamp 2025 secara komprehensif mengintegrasikan pembelajaran AI ke dalam kurikulum yang ada. Peserta di bidang AI Engineer akan menjalani 440 jam pembelajaran yang menekankan pengolahan data dan machine learning. Materi yang diajarkan termasuk penguasaan bahasa pemrograman Python dan proyek aplikasi praktis.
Sementara untuk jalur Generative AI Engineer, peserta akan belajar selama 456 jam dengan fokus pada pengembangan machine learning menggunakan TensorFlow. Kurikulum juga meliputi implementasi RAG dan prinsip responsible AI, yang penting untuk membangun solusi inovatif di dunia kerja.
Model Pembelajaran Fleksibel
IDCamp 2025 menerapkan model pembelajaran self-paced yang memungkinkan peserta untuk belajar sesuai dengan ritme mereka. Hal ini sangat penting mengingat latar belakang peserta yang beragam, dari mahasiswa hingga profesional yang ingin beralih karier. Pendekatan berbasis proyek dan bimbingan dari fasilitator ahli memberikan pengalaman belajar yang komprehensif.
Tahun ini, IDCamp menambahkan bonus track Cybersecurity dan Automation untuk mendiversifikasi pengetahuan peserta, yang sejalan dengan kebutuhan industri saat ini. Kerjasama dengan Cisco dan UiPath menunjukkan keseriusan Indosat dalam menghasilkan talenta digital yang kompetitif.
Komitmen terhadap Inklusi dan Akselerasi Literasi Digital
IDCamp 2025 juga mengadakan Virtual Bootcamp untuk penyandang disabilitas serta program pelatihan bagi pengajar dan jurnalis. Pendekatan inklusif ini bertujuan meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat. Dengan membekali para pendidik dan jurnalis, diharapkan dapat mempercepat penyebaran pengetahuan tentang AI dan teknologi.
Kendati perkembangan AI dalam pendidikan terus berlanjut, implementasinya dalam perangkat konsumen juga meningkat. Smartphone dan perangkat wearable kini mulai mengintegrasikan kemampuan AI yang menawarkan berbagai fitur inovatif.
Kesimpulan
Melalui IDCamp 2025, Indosat berupaya menjadi katalisator yang mempercepat lahirnya talenta AI profesional di Indonesia. Inisiatif ini bukan hanya untuk meningkatkan daya saing individu tetapi juga untuk memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital global. Dengan dukungan dari mitra global dan pembaruan kurikulum sesuai perkembangan industri, Indosat menunjukkan komitmen untuk memberdayakan transformasi digital yang berkelanjutan.