
Headline24jam.com – Apple secara resmi meluncurkan beta terbaru dari iOS 26.1 pada hari ini, yang ditujukan untuk memperbaiki masalah transparansi tinggi pada antarmuka Liquid Glass. Pembaruan ini menawarkan fitur baru berupa toggle, yang memungkinkan pengguna memilih antara dua opsi transparansi: “Clear” dan “Tinted”. Langkah ini diambil sebagai respon terhadap kritik pengguna mengenai keterbacaan yang terganggu akibat efek transparansi berlebihan.
Fitur baru ini dapat ditemukan di pengaturan pada bagian “Settings > Display and Brightness”. Setelah peluncuran Liquid Glass UI yang diperkenalkan pada iOS 26, Apple menerima banyak umpan balik negatif. Banyak pengguna merasa bahwa desain transparan ini mengganggu, dan beberapa menyamakan dengan estetika Windows Vista.
Respons Apple terhadap Umpan Balik Pengguna
Sejak versi beta awal, Apple telah merespons keluhan ini dengan mengurangi tingkat transparansi. Meskipun Liquid Glass UI memberikan kesan segar, kritik terhadap usability mendorong Apple untuk memberikan lebih banyak kendali kepada pengguna melalui pembaruan ini.
Kombinasi opsi “Clear”, yang mempertahankan tampilan transparan, dan “Tinted”, yang meningkatkan opasitas, diharapkan dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik. Ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang kesulitan membaca teks di layar atau membedakan elemen antarmuka karena efek transparansi yang kuat.
Penekanan pada Aksesibilitas
Fitur toggle transparansi ini bukan hanya sekedar kustomisasi, tetapi juga relevan untuk aksesibilitas. Mereka yang memiliki gangguan penglihatan atau menggunakan perangkat di berbagai kondisi pencahayaan sangat diuntungkan dengan kemampuan menyesuaikan transparansi ini. CEO Apple, Tim Cook, mengungkapkan bahwa komitmen untuk meningkatkan aksesibilitas menjadi salah satu prioritas utama perusahaan.
Keseimbangan antara Kustomisasi dan Desain
Keberadaan toggle transparansi mencerminkan sikap adaptif Apple terhadap kebutuhan pengguna. Meskipun perusahaan dikenal dengan pendekatan yang lebih tertutup dalam hal kustomisasi, pembaruan ini menunjukkan bahwa mereka bersedia mendengarkan dan menanggapi masukan pengguna.
Apple pun tidak sendirian dalam hal ini; platform lain seperti YouTube Music telah melakukan perubahan serupa untuk meningkatkan keterbacaan. Dengan peluncuran ini, Apple menunjukkan bahwa mereka berusaha tidak hanya untuk menyegarkan tampilan sistem operasi, tetapi juga membangun pengalaman yang lebih inklusif.
Proses Pengembangan Berkelanjutan
Pengembangan iOS 26.1 berjalan seiring dengan upaya untuk merilis iOS 26.2 dan 26.3, termasuk rencana membawa Apple Intelligence ke China. Ini menunjukkan bahwa Apple tetap aktif dalam mengoptimalkan fitur dan memperluas jangkauan sistem operasinya di seluruh dunia.
Di balik perubahan ini, Apple ingin menegaskan bahwa meskipun terkadang ada risiko yang terkait dengan pembaruan, mereka tetap mendorong pengguna untuk selalu melakukan backup data sebelum memperbarui sistem perangkat mereka. Dengan rilis beta ini, Apple memberikan sinyal bahwa meskipun mereka memiliki kebijakan yang ketat terkait kustomisasi, masukan pengguna tetap memainkan peran penting dalam arah pengembangan produknya.