
Headline24jam.com – Sejak 7 Oktober 2023, genosida di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 65.000 orang, sementara sejumlah pengusaha Yahudi ternama di seluruh dunia terus berinvestasi dan mendukung kebijakan Israel dengan dukungan Presiden AS Donald Trump. Meskipun mendapat kecaman global karena pelanggaran hukum humaniter, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan tindakan militer tersebut.
Dalam sebuah laporan terbaru oleh Jerusalem Post, terungkap bahwa banyak tokoh berpengaruh di industri teknologi dan politik, termasuk Sam Altman, Mark Zuckerberg, dan Larry Ellison, berada di dalam daftar “50 Orang Yahudi Berpengaruh 2025”. Mereka dikenal sebagai pelopor di bidang masing-masing, namun juga terlibat dalam kontroversi terkait situasi di Timur Tengah.
Dukungan Terhadap Israel
Larry Ellison, pendiri Oracle, merupakan salah satu sosok yang terlibat aktif dalam mendukung militer Israel. Situs BDS Movement mengungkapkan bahwa Oracle memiliki hubungan erat dengan militer Israel, menyediakan teknologi untuk memfasilitasi pelanggaran hak asasi manusia. Ellison telah menyatakan rencananya untuk menginvestasikan $10 miliar dalam pembangunan fasilitas teknologi di Israel pada 2025.
Peran Kasino Terhadap Investasi Militer
Ellison, yang lahir di Bronx, New York, pada 17 Agustus 1944, merupakan mantan CEO Oracle hingga 2014 dan kini menduduki posisi chairman serta chief technology officer. Dia diketahui memiliki hubungan dekat dengan Donald Trump dan terlibat dalam proyek kecerdasan buatan senilai $500 miliar yang dikenal sebagai Stargate.
Oracle menunjukkan performa luar biasa dalam pasar dengan saham yang melonjak, memberikan dampak signifikan bagi kekayaan Ellison yang saat ini mencapai $387,6 miliar. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan permintaan terhadap teknologi AI yang menguntungkan bagi kinerja perusahaan.
Bukti Keterlibatan Oracle dengan Israel
Keterlibatan Oracle dalam pendudukan Israel semakin jelas melalui berbagai inisiatif yang dijalin dengan pemerintah dan militer Israel. Pada Maret 2024, Ellison mengumumkan pembangunan fasilitas komputer besar-besaran di Israel, yang menunjukkan komitmen kuat Oracle terhadap negara tersebut meski dalam konteks konflik yang sedang berlangsung.
Beberapa langkah konkret Oracle mencakup donasi perlengkapan medis kepada tentara Israel dan kolaborasi dengan unit-unit militer untuk penggunaan teknologi cloud. Inisiatif ini menunjukkan bahwa Oracle, di bawah kepemimpinan Ellison, berperan aktif dalam mendukung kebijakan pemerintah Israel, termasuk dalam konteks yang dianggap sebagai genosida.
Kesimpulan
Larry Ellison dan Oracle tidak dapat dilepaskan dari kontroversi yang melibatkan kebijakan Israel di Palestina. Meskipun beroperasi dalam industri teknologi global, tindakan mereka berpotensi membawa dampak signifikan terhadap situasi di wilayah konflik. Komitmen kuat terhadap investasi di Israel sekaligus menunjukkan kompleksitas hubungan antara bisnis dan politik di dunia modern.