
Headline24jam.com – Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam penyebaran hoax di media sosial dan aplikasi perpesanan. Situasi ini terjadi di tengah meningkatnya tensi demonstrasi belakangan ini, di mana aksi kekerasan dan penjarahan menciptakan ketidakpastian yang lebih lanjut.
Penyebaran Hoax Terhadap Demonstrasi
Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho, mengungkapkan bahwa hoax yang beredar tidak hanya berupa narasi palsu, namun juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti deepfake. “Masyarakat digital sering terjebak oleh manipulasi gambar dan video melalui AI,” ujarnya dalam keterangan resmi pada Senin (1/9/2025).
Contoh Hoax yang Beredar
Mafindo memberikan contoh konkret, termasuk video kerusuhan di Baghdad yang salah dinarasikan sebagai kejadian di Jakarta. Selain itu, beredar klaim palsu mengenai penjarahan di Gedung DPR RI dan Mall Atrium Senen. Hal ini menyebabkan kemarahan dan hasutan kebencian, yang berpotensi memicu aksi kekerasan lebih lanjut.
Dukungan untuk Kebebasan Berpendapat
Mafindo menyampaikan dua poin penting dalam pernyataannya. Pertama, dukungan terhadap demonstrasi sebagai bentuk kebebasan berpendapat yang dijamin dalam negara demokrasi. Kedua, seruan untuk menghentikan aksi kekerasan dari semua pihak, karena merugikan masyarakat.
Tantangan dari Teknologi Deepfake
Peningkatan hoax bukanlah hal baru, terutama selama situasi ketegangan sosial. Penggunaan teknologi deepfake dalam manipulasi informasi menjadi tantangan tersendiri, menambah kesulitan bagi masyarakat untuk mendeteksi kebenaran.
Upaya Penanganan oleh Pemerintah
Pemerintah juga terus berupaya menangani hoax. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengambil langkah untuk menurunkan ratusan konten hoaks selama pemilu 2024. Langkah serupa diharapkan dapat diterapkan dalam situasi terkini untuk meredam penyebaran informasi palsu.
Inisiatif Pendidikan untuk Masyarakat
Inisiatif teknologi, seperti aplikasi 10 Rumah Aman selama pandemi Covid-19, bisa menjadi contoh untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya hoax dan deepfake. Kerjasama antara pemerintah, platform digital, dan organisasi masyarakat seperti Mafindo akan semakin penting dalam memerangi disinformasi.
Pentingnya Verifikasi Informasi
Masyarakat diimbau untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarluaskannya, terutama di tengah situasi yang rawan provokasi. Kedepannya, kesadaran kolektif dan kewaspadaan akan menjadi kunci dalam melawan hoax di era digital ini.