
Headline24jam.com – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan teknologi internet berbiaya rendah untuk memperluas akses ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, termasuk daerah terpencil, pada Senin (20/10/2025). Langkah ini dirancang untuk mendukung program penyaluran Smart TV atau interactive flat panel (IFP) di institusi pendidikan. Prabowo menekankan bahwa teknologi ini memungkinkan instalasi internet yang terjangkau di setiap sekolah, berbeda dengan layanan satelit yang memiliki biaya tinggi.
Pemerintah menyadari bahwa penggelaran kabel serat optik ke wilayah terpencil seringkali tidak ekonomis. Oleh karena itu, alternatif teknologi yang lebih murah dan mampu menjangkau lokasi yang sebelumnya kesulitan mendapatkan koneksi stabil menjadi pilihan strategis. Prabowo menjelaskan, “Yang sulit dapat internet, wifi, sekarang sudah ada teknologi, sangat murah.”
Tantangan Akses Internet di Daerah Terpencil
Selama ini, daerah yang kesulitan mengakses internet mengandalkan layanan satelit seperti Starlink, yang biayanya mencapai Rp479.000 per bulan untuk paket residensial lite, ditambah biaya perangkat penangkap sinyal sebesar Rp7,8 juta. Sedangkan untuk paket internet satelit GEO, biayanya bahkan lebih dari jutaan rupiah per bulan. Keberadaan teknologi alternatif diharapkan dapat mengatasi masalah ini.
Dukungan untuk Program Smart TV Sekolah
Inisiatif internet murah ini rencananya akan berjalan beriringan dengan distribusi IFP ke sekolah. Hingga kini, sekitar 50.000 sekolah telah menerima perangkat tersebut, dan pemerintah menargetkan total distribusi mencapai 288.000 unit pada tahun ini. Setiap IFP dilengkapi dengan komputer yang mengandung berbagai konten pembelajaran, termasuk silabus pendidikan nasional yang dapat diakses langsung oleh siswa dan guru.
Prabowo menambahkan, “Jadi silabus, semua silabus kita akan ada di situ,” menjelaskan manfaat dari perangkat ini bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke guru berkualitas.
Roadmap Implementasi hingga 2027
Pemerintah juga telah menyusun roadmap untuk implementasi program ini. Target tahun ini adalah satu layar digital per sekolah, yang akan meningkat menjadi empat layar pada 2026 dan enam layar pada 2027. Prabowo optimis, dengan teknologi ini, “Semua anak-anak kita mendapat akses kepada pengetahuan yang terbaik terkini.”
Studio Pengajaran Terpusat di Jakarta
Inisiatif lain adalah pembentukan studio pengajaran terpusat di Jakarta. Di sini, para guru terbaik akan mengajar secara daring, menyebarkan ilmu ke daerah-daerah terpencil. Prabowo menegaskan, “Di studio ini guru-guru terbaik akan mengajar, dan pelajaran dia bisa diterima di seluruh pelosok Indonesia.”
Kesiapan Infrastruktur Pendukung
Program ini merupakan bagian dari transformasi digital pendidikan yang lebih luas. Dengan menggabungkan infrastruktur internet terjangkau dan perangkat digital, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem pembelajaran inklusif. Namun, keberhasilan program ini juga bergantung pada kualitas koneksi internet dan pemahaman sekolah tentang teknologi jaringan.
Dengan langkah-langkah strategis yang dicanangkan, pemerintah berkomitmen tidak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga memastikan teknologi tersebut dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.