Headline24jam.com – Penerapan verifikasi usia untuk konten dewasa online di Italia pada 12 November 2025 memicu peningkatan tajam dalam pencarian Virtual Private Network (VPN) di negara tersebut. Menurut data Google Trends, pencarian terkait VPN melonjak dua kali lipat setelah aturan ini diterapkan. Regulator komunikasi Italia, AGCOM, menjamin sistem verifikasi usia tersebut akan aman dan menjaga privasi pengguna.
Dalam sistem barunya, pengguna diharuskan untuk memverifikasi usia melalui pihak ketiga bersertifikat. Pihak ini memastikan pengguna berusia di atas 18 tahun dan mengeluarkan token digital anonim. Token ini dikirim ke situs web dewasa yang bersangkutan, sehingga situs tersebut tidak mendapatkan akses ke informasi pribadi pengunjung. Sementara itu, pihak yang melakukan verifikasi juga tidak mengetahui situs yang dikunjungi, memberikan tingkat “anonimitas ganda.”
Meskipun tampak menjanjikan, ada kekhawatiran bahwa jejak teknis aktivitas pengguna dapat menimbulkan potensi pelacakan, meskipun identitas mereka tetap tertutup. Selain itu, kekhawatiran muncul mengenai kemungkinan perkembangan basis data terpusat dari aktivitas verifikasi yang sensitif, yang dapat menarik perhatian hacker dan pengintai.
Lonjakan Pencarian VPN
Minat yang meningkat terhadap VPN tidak mengejutkan, mengingat banyak pengguna merasa tidak nyaman harus menunjukkan bukti usia untuk mengakses konten dewasa. Ini juga berkaitan dengan kekhawatiran mengenai kemungkinan aktivitas online yang dapat dilacak. Italia kini bergabung dengan negara lain seperti Inggris, Prancis, dan sejumlah negara bagian Amerika Serikat yang juga menerapkan pembatasan serupa terhadap konten dewasa.
Risiko Menggunakan VPN Gratis
Perubahan ini membawa risiko tersendiri, terutama jika banyak pengguna beralih menggunakan VPN gratis untuk menghindari pemeriksaan usia. Penggunaan layanan tersebut berpotensi meningkatkan risiko keamanan dan privasi. Banyak layanan VPN gratis mengumpulkan dan menjual data pengguna kepada pihak ketiga, suatu praktik yang justru berlawanan dengan tujuan menjaga privasi.
Beberapa VPN yang kurang terpercaya bisa menyertakan pelacak atau malware dalam aplikasinya, mengancam keamanan dan data pengguna. Oleh karena itu, saat memilih VPN, penting untuk mencari layanan yang menawarkan enkripsi kuat dan kebijakan tanpa log yang telah diaudit.
Memilih Layanan VPN yang Tepat
Virtual Private Network (VPN) yang andal dapat membantu pengguna menyembunyikan lokasi dan lalu lintas internet mereka. Saat ini, banyak layanan premium menawarkan penawaran menarik, termasuk NordVPN yang mengurangi harga paketnya di bawah $3 per bulan untuk Black Friday 2025.
NordVPN menyediakan server di lebih dari 126 negara, penggunaan data tanpa batas, serta kemampuan untuk terhubung dari sepuluh perangkat secara bersamaan. Penawaran ini menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin menjaga privasi.
Dampak Kebijakan Verifikasi Usia
Perkembangan ini menggambarkan ketegangan antara regulasi pemerintah dan privasi individu di era digital. Meskipun tujuannya untuk melindungi anak-anak, implementasinya memicu respons yang tidak terduga dari orang dewasa yang khawatir tentang privasi mereka.
Diskusi serupa juga muncul di Indonesia terkait regulasi untuk konten online. Menemukan keseimbangan antara perlindungan dan kebebasan digital tetap menjadi tantangan global. Respons masyarakat terhadap kebijakan verifikasi usia Italia menunjukkan bahwa solusi teknis untuk masalah sosial sering kali mendatangkan konsekuensi yang tidak diantisipasi.